Tren penyiksaan di penjara meningkat karena tidak ada sanksi bagi pelaku.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyrakat (Elsam) merilis sepanjang Januari hingga April 2012 terdapat 30 korban penyiksaan dalam proses hukum . Sepuluh di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan 20 lainnya, menurut Koordinator Pemantauan Kebijakan Elsam Wahyudi Djafar, menderita luka-luka. Hal itu diungkapkan Wahyudi dalam konferensi pers, hari ini di Jakarta.

Dia mengatakan yang menyebabkan praktek penyiksaan meningkat di dalam penjara adalah karena lemahnya pengawasan dan ketiadaan sanksi terhadap pelaku penyiksaan.

Penyiksaan terjadi pada proses penangkapan, interogasi maupun selama penahanan. Wahyudi memberi contoh di mana seorang tahanan di Sumatera Utara bernama Erik Alamsyah, 21, tewas setelah mengalami penganiayaan.

Selain itu, di Semarang, Suryo ditemukan meninggal pada 3 Februari lalu sehari setelah menjalani penahanan di Mapolda Jawa Tengah. Dikatakan Wahyudi, maraknya penyiksaan terhadap tahanan menunjukkan tidak adanya perubahan dari kultur masa lalu terkait praktek interogasi.

"Interogasi kerap dilakukan dengan cara-cara yang kejam untuk mendapatkan pengakuan," kata Wahyudi.

BERITASATU.COM