Tim polisi telah bergerak menelusuri kasus peredaran sms Nazaruddin. Satu diantaranya dengan mendatangi Indra J Pilliang. "Isi handphone saya disedot semuanya," ujar Indra ketika dihubungi, 31 Mei 2011.
Indra menjelaskan, petugas datang sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB saat ia sedang berada di kantor Wahid Institute. Tiga petugas yang mengaku dari Mabes Polri mendadak memintanya untuk menyerahkan telepon Nokia E70 miliknya.
Tim Mabes polri dipimpin AKBP Sylvester Situmorang. Ia dibantu dua bawahannya, Briptu Bambang Haryanto Siregar dan Briptu Aditya Cahya sambil membawa peralatan penyalin data telepon. "Pemeriksaan selesai dalam satu jam," ujarnya.
Tidak banyak yang ditanyakan Sylvester kepada Indra. Ia mengaku hanya menjalankan tugas menyelidiki kasus penyebaran sms yang diduga dilakukan Nazaruddin. Sylvester juga meminta kesedian Indra jika sewaktu-waktu dimintai keterangan.
Kasus bermula dari SMS yang dikirim oleh orang yang mengaku Bendahara Partai Demokrat, Nazaruddin. Isinya menuding sejumlah petinggi Partai Demokrat, termasuk Ketua Dewan Pembina, Soesilo Bambang Yudhoyono.
Dalam pesannya, ia mengaku bahwa tudingan itu ia sebarkan lantaran merasa dikorbankan atas kasus yang dituduhkan kepadanya. Kasus itu bahkan ikut menyita perhatian SBY. Ia menilai sms itu dilancarkan oleh orang yang ingin memfitnahnya.
Indra mengaku tidak mengetahui mengapa polisi mendatangi dirinya. Ia menduga kedatangan itu terkait pernyataannya di salah satu televisi nasional tadi pagi. "Saya memang mendapat sms itu langsung dari nomor Singapura," katanya.
Usai menerima sms tersebut, Indra mengaku langsung berkicau lewat akun twitter. Pesan itu juga ia kirim pada seorang wartawan. "Cuma dia saja yang saya kirim. Dan wartawan itu balik mengkonfirmasi setelah isu itu meledak di media online," ujarnya.
•TEMPO Interaktif,
