Usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng mengaku tidak tahu-menahu soal adanya dana talangan yang diberikan PT Duta Graha Indah, sebagai pihak pemenang tender, kepada Kemenpora sebagai dana operasional di Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
"Mengenai dana talangan, saya tidak pernah dilapori,” ujar Andi, di Kantor KPK, Selasa (31/05). Dirinya bahkan mengaku, soal dana talangan senilai Rp 3,2 M tersebut tidak ada dalam peraturan atau kebijakan Kementerian. “Itu tidak ada dalam kebijakan kementerian," kata Andi lagi.
Sebelumnya, KPK menangkap tangan Seskemenpora Wafid Muharram bersama Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosallina Manulang, sebagai pihak perantara, dengan Direktur PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris di ruangan Wafid. KPK saat itu juga menemukan alat bukti berupa cek senilai Rp3,2 miliar.
Dalam pengakuan Mindo Rosalina Manulang, cek senilai Rp 3,2 miliar tersebut merupakan dana talangan di Kemenpora, sebelum dana APBN cair. Dana tersebut, menurut Rosa, diberikan PT Duta Graha Indah selaku pemenang proyek.
Sama dengan pengakuan Mindo, tersangka Wafid Muharram mengakui dana tersebut sebagai dana talangan perusahaan swasta untuk operasional kegiatan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Melalui kuasa hukum Wafid, Eman Umar, disebutkan dana talangan itu biasanya dipakai sebagai pengganti sementara bila APBN belum turun. Namun, yang menarik, tidak ada hitam di atas putih saat dana talangan tersebut diberikan. Menurut Umar, (itu hanya) perlu tanda terimanya saja.
• VIVAnews
