Nama Ani SBY di Bursa Capres 2014


Kemunculan nama Kristiani Herawati Yudhoyono atau Ani SBY dalam bursa calon presiden dari Partai Demokrat untuk 2014 cukup mengejutkan. Alasannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri sudah mengatakan, saat masa pengabdiannya pada negara berakhir, presiden dan keluarga memilih beristirahat.

Bahkan, Ani Yudhoyono pun tak kalah kaget mendengar namanya masuk pencalonan. Seperti ditulis Tempo, Heru Lelono, Staf Khusus Presiden bidang komunikasi ini menuturkan kata-kata langsung dari Ibu Negara. "Beliau secara pribadi bicara kepada saya, "Ini piye toh dik, kan Mas Bambang (SBY) sudah bicara saya ingin berhenti dan kumpul dengan keluarga.""

Menurut Heru sebagai orang dekat Presiden dan Ibu Negara, "Saya merasa Ibu Ani dan Pak SBY akan konsisten."




Sementara, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi Presiden SBY, mengatakan meski Presiden pernah mengatakan keluarganya tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden. Tapi, SBY menambahkan kalimat, "Semua kembali tergantung masyarakat.” Di titik ini, kata Burhan, SBY mengambang. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa ini adalah cara Partai Demokrat mengetes pasar.

Ketika Ani SBY ditanya langsung oleh wartawan di Istana Negara, ia pun hanya mengatakan "No comment." Selain itu ia juga mengatakan, " "Ya, saya kira tak tepat saatnya (bagi wartawan) untuk bertanya-tanya seperti itu," ujarnya.

Bahkan TB Silalahi, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, sampai harus menjawab, "Kalau ada yang bicara capres, (kader) itu tidak disiplin."

Tetapi apakah sebenarnya rakyat menginginkan Ani SBY untuk jadi calon presiden pada 2014? Kami menanyakannya pada pembaca Yahoo! Indonesia lewat jajak pendapat. Hasilnya, 87% atau 7522 orang menyatakan tidak atas pertanyaan "Setujukah Anda, Ani SBY maju sebagai calon presiden untuk 2014?" Hanya 762 orang atau 95% yang menyatakan setuju, sementara 387 orang atau 4% menjawab tidak tahu.
Polling berjalan sejak Jumat (25/5) sampai Rabu (30/5) dini hari. Mereka yang berpartisipasi harus mendaftar dengan ID Yahoo dan tak boleh memilih lebih dari sekali.

Ternyata jika pendapat populer banyak yang menyatakan tak setuju dengan Ani SBY sebagai calon presiden, bahkan Presiden dan Ibu Negara pun menyatakan keberatannya, lalu kenapa wacana ini masih berkembang, bahkan kesannya meluas?

Oleh Isyana Artharini | Newsroom Blog







BERITA LAINNYA:




Masukkan Email Anda Disini untuk dapatkan BERITA terbaru :

Delivered by FeedBurner




Share/Bookmark
41772-07
 
tv1one tv1one-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template