
Komunikasi yang adakalanya muncul melalui jejaring sosial BlackBerry Messanger (BBM) tidak lagi aktif. Nomor teleponnya yang pernah dimiliki sedikit wartawan disebut-sebut mati dan tak bisa dikontak lagi. Akibatnya, bermunculanlah beragam isu seputar raibnya Nazaruddin.
Isu yang muncul menjadi simpang siur. Ada yang menyebut Nazaruddin tengah berpindah-pindah tempat (negara) dengan identitas palsu, seperti menggunakan paspor aspal. Ada yang mengatakan Nazaruddin ngumpet di Argetina. Pernah pula ada yang mengatakan Nazaruddin sudah dipegang oleh aparat pemerintah di sebuah negara. Namun, ada sinyalemen yang menuding Nazaruddin sudah berada di Jakarta dan kini berada dalam perlindungan aparat pemerintah untuk sebuah negosiasi politik yang menguntungkan dirinya dan pihak yang selama ini dituding.
Anggota Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, kepada Kompas, Kamis (4/8/2011) sore, sependapat bahwa hilangnya Nazaruddin membuka spekulasi politik dari berbagai kalangan. Maklumlah, Mabes Polri yang mengaku sudah mengetahui jejak Nazaruddin dan terus membayang-bayangi keberadaan tersangka kasus suap wisma atlet itu hingga kini tak pernah angkat suara lagi guna melaporkan kepada publik.
Kementerian Hukum dan HAM yang mengaku sudah mengirim tiga tim untuk mengikuti ke mana Nazaruddin bergerak juga tak mau bersuara. Padahal, masyarakat menunggu kepastian hukum perkembangan kasus dugaan suap dan korupsi tersebut.
Tak mengherankan jika akhirnya kasus tersebut memunculkan berbagai dugaan. Dari kemunculan Nazaruddin terakhir di sebuah stasiun televisi swasta hingga raibnya sekarang ini, orang bisa memberikan indikator berbagai spekulasi terhadap Nazaruddin, termasuk tuduhan kemungkinan Nazaruddin sudah berada dalam perlindungan pihak-pihak yang berkepentingan. "Misalnya, oknum aparat pemerintah atau justru lawan-lawan politik yang ingin memanfaatkan Nazaruddin yang ingin mendiskreditkan Partai Demokrat," ungkap Bambang.
Menurut anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar itu, ada beberapa indikator yang bisa dihubung-hubungkan dengan dugaan kemungkinan keberadaan Nazaruddin saat ini dalam perlindungan oknum aparat pemerintah.
Pertama, Nazaruddin sama sekali tidak mau lagi dan jarang bicara lewat telepon selulernya, jejaring sosial BBM, atau berbicara ke stasiun televisi seperti biasanya.
Kedua, terakhir dia berbicara di televisi, fokus tuduhan hanya ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan bukan kepada para elite di Partai Demokrat lain, seperti yang pernah disebutkan beberapa waktu lalu.
Ketiga, ada perubahan substansi dari apa yang disampaikan Nazaruddin dari terakhir komunikasi yang dilakukannya kepada sebuah stasiun televisi. Nazaruddin hanya menyebutkan keterlibatan orang-orang atau anggota Partai Demokrat yang menjadi teman-teman Anas Urbaningrum serta mereka yang dianggap melawan atau mengkhianati Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Sebut saja, Nazarudin menyebut nama-nama seperti Nirwan Amin dan Angelina Sondakh serta lain," lanjur Bambang.
Indikator-indikator itulah yang salah satunya juga menimbulkan spekulasi bahwa sekarang ini Nazaruddin tengah memperbaiki kerusakan citra dan suasana setelah pesan-pesannya sebagaimana pernah dimuat dalam BBM mengenai dugaan keterlibatan para petinggi Partai Demokrat dalam kasus wisma atlet.
Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, yang pernah dimintai konfirmasi oleh Kompas mengenai kemungkinan Nazaruddin sudah dipegang aparat pemerintah, menepis isu tersebut meskipun ia mengaku mendengar rumor tersebut dari wartawan.
• KOMPAS
Putri Ariyanti Haryo Wibowo, Cicit mantan Presiden Soeharto Diancam Hukuman 15 Tahun
Tur Asia, Chelsea Tak Mampir di Indonesia

