Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengaku heran kenapa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki kewenangan besar tak mampu mengungkap keberadaan Nunun Nurbaeti, saksi kunci kasus dugaan suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2004.
"Kekuasaan KPK itu besar sekali. Percakapan kita saja bisa didengar. Agak aneh kalau si Suto, si Suno enggak tahu ada di mana. Itu agak tidak masuk akal," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/2/2011).
Sebelumnya, KPK mengaku tidak mengetahui keberadaan Nunun sehingga KPK tidak bisa mengirim tim dokter guna memeriksa kondisi Nunun yang disebut mengalami gangguan ingatan. Suami Nunun, Adang Daradjatun, enggan mengungkap keberadaan Nunun kepada publik, namun bersedia bekerja sama dengan KPK. Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengatakan, KPK belum ada rencana memanggil Adang.
Seharusnya, lanjut politisi Golkar ini, dengan kewenangan yang besar KPK tidak tebang pilih dalam mengungkap suatu kasus. Priyo mengaku kecewa ketika KPK menangkap sejumlah mantan anggota Dewan yang terlibat dalam kasus ini tapi sangat lambat untuk mengungkap siapa pemberi suapnya.
Menurutnya, Nunun menjadi kunci jawaban untuk mengungkap siapa pemberi suap. "Yang mengecewakan kami adalah terjadi ketidakadilan karena sumber suap sampai hari ini tidak jelas. KPK telah menggunakan kewenangan yang besar untuk menangkap orang, tapi di sisi lain menimbulkan ketidakadilan ketika pemberi suapnya tidak diungkap oleh KPK," katanya.
Priyo menilai KPK juga belum menjawab pertanyaan publik dalam dua kasus besar lainnya, yaitu kasus Century dan kasus Gayus Tambunan. Kedua kasus ini dinilai justru semakin tidak jelas juntrungannya setelah diambil alih oleh KPK.
"Soal Gayus. KPK sudah over kewenangan, tapi nyatanya kami terperanjat mendengarkan pernyataan Menkeu (Menteri Keuangan) bahwa sampai sekarang mereka belum dimintai data-data oleh KPK mengenai 151 perusahaan yang terkait Gayus. Ini berita yang sangat memukul kita bersama," katanya.
• KOMPAS
- Adjie Massaid di Mata Angelina Sondakh
- Almarhum Adjie Massaid Sosok Humoris dan Pandai Bergaul
- Selamat jalan, Adjie Massaid!
- Gayus Tambunan Bisa Cepat, Kenapa Miranda Gultom Tidak
- Gayus H Tambunan: 2007 ke Bawah Jahiliah Semua
- Yuto Nagatomo Bangga Berkostum Nerazzurri
- ICW Tuding Nurdin Terima Dana APBD
- Pendukung Mubarak Coba Kepung Tahrir Square
- Sekitar 300 Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Mesir
- Cirus Sinaga Terjerat Kembali Kasus Suap
- Special Hotlines for Communications with Indonesians in Egypt
- Kembali ke Index Topik Pilihan Mesir Bergolak, Ikhwanul Muslimin Tunjuk ElBaradei
- Tahun Baru Imlek 2011, Semarak Imlek di Mal
- Kalah, Madrid Kian Jauh dari Barca
- "Crop Circle" Ketiga Muncul di Magelang
- Putra Gubernur Sulsel Meninggal di IPDN
- Iran Hukum Mati Pengelola Situs Porno
- Penuhi Panggilan Polri, Cirus Geram Dicecar Wartawan
- Siapakah Hosni Mubarak dan Keluarganya
- Luna Maya Menangis di Sidang Putusan Ariel