tv1one
Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menahan tiga orang tersangka yang diduga terlibat bentrokan antarkelompok di Jalan Ampera, Jakarta Selatan."Penyidik menemukan alat bukti yang kuat mengenai dugaan keterlibatan ketiganya saat bentrokan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.
Ketiga tersangka itu, yakni JNL alias N, NAM alias N, dan HN alias H yang ditangkap di wilayah Jakarta dan Yogyakarta. Boy menuturkan, ketiga tersangka itu diduga kuat melakukan pengeroyokan terhadap korban hingga tewas dalam bentrokan antarkelompok itu.
Selain itu, penyidik juga memberlakukan wajib lapor kepada dua tersangka lainnya, yakni FB dan FR alias F. "Keduanya dikenakan wajib lapor karena belum cukup bukti, namun penyidik masih mengembangkannya," ujar Boy.
Perwira menengah kepolisian itu menjelaskan, para tersangka diduga melanggar Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penghasutan dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam dan senjata api.
Penyidik menemukan para tersangka berencana menghasut dan mengajak rekannya untuk terlibat bentrokan.
Boy menambahkan sebagian para tersangka itu merupakan kelompok yang datang menggunakan angkutan umum ke tempat kejadian perkara dan salah satu tersangka lainnya merupakan anggota kelompok yang berbeda.
Pihak kepolisian juga menyita barang bukti berupa lima golok, 20 butir selongsong peluru, lima butir peluru aktif dan satu proyektil yang mengenai tangan korban Ajun Komisaris Polisi Lambua WW.
Bentrokan antarkelompok terjadi di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (28/9).
Insiden itu menewaskan dua orang anggota kelompok dan satu sopir metromini yag membawa salah satu kelompok. Selain itu, perkelahian itu menyebabkan sembilan orang terluka, serta tiga polisi terkena peluru nyasar. (Ant)
tvone
