Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi, Heru Lelono mengungkapkan argumentasi diplomatis, terkait kemungkinan akan dilakukannya evaluasi kabinet oleh Presiden SBY.
Evaluasi yang akan dilakukan, kata Heru, bisa berujung reshuffle, atau mungkin hanya sebatas memberikan surat teguran saja.
Heru kemudian memberikan tiga hal penting, terkait evaluasi yang dilakukan oleh Presiden SBY. Langkah pertama yang kemungkinan diambil, kata Heru, adalah tidak ada reshuffle kabinet apabila kinerja dari para menteri saat ini sudah sesuai yang ditargetkan.
"Yang kedua yang mungkin moderat. Memberikan peringatan supaya dilakukan perbaikan. Dan yang ketiga, terakhir adalah kalau semuanya tidak bisa, mungkin saja jadi rehuffle," kata Heru menjawab pertanyaan wartawan di Bandara Halim Perdanakusumah, Senin (25/10/2010) usai mengantar Presiden SBY yang akan melawat ke China dan Vietnam.
Heru Lelono kemudian berharap kepada masyarakat terkait rencana evaluasi kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden SBY terhadap kinerja para menterinya. Heru menegaskan, amanah para menteri di kabinet itu, adalah selama lima tahun.
Dirinya kembali menjawab secara diplomatis, ketika ditanya wartawan, apakah kemungkinan akan dilakukan reshuffle kabinet atau tidak oleh Presiden SBY.
"Saya tidak mengatakan tidak ada reshuffle. Terpenting ketiganya itu dipenuhi. Yang terbaik itu, tidak perlu direshuffle. Akan tetapi, tapi kalau memang harus (adareshuffle), ya kenapa tidak?" Heru menandaskan.
• tribunnews

