tv1one
Sebanyak 20 pramugari dan petugas tiketing maskapai Lion Air terjaring razia kartu penduduk. Mereka terjaring dari rumah kos di Kelurahan Petojo Utara, Kamis 14 Oktober 2010.
Para kru pesawat itu tidak dapat menunjukan kartu identitas (KTP) Jakarta, tidak memiliki kartu identitas pendatang (KIP) dan tidak melapor ke kelurahan setempat.
Menurut Kasudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Pusat, Muhammad Hatta, mereka terjaring di rumah kost berlantai lima di kawasan Jalan Pembangunan I RT 10 RW 01, Kelurahan Petojo Utara, sekitar pukul 09.00 WIB.
Para wanita belia ini terlihat kaget saat petugas datang. Meski ada beberapa yang hendak berangkat bekerja, tapi kebanyakan dari mereka masih santai.
Mereka beralasan tidak mengetahui bila harus lapor diri dan membuat KIP saat tinggal di Jakarta. "Tak tahu kalau harus lapor dan membuat KIP. Dikampung tidak ada aturan itu," jelas Agustina (21) asal Magelang, Jawa Tengah.
Pramugari lain bernama Rika (20) yang tinggal di Kuningan, Jawa Barat, mengaku sudah melapor pada pengurus rumah kos, saat dirinya memutuskan untuk tinggal.
"Kami sudah menyerahkan poto copy KTP kepada pengurus rumah kos. Tak ada aturan harus melapor ke Kelurahan. Tak apalah sekali-kali terjaring," ucapnya sambil tersenyum.
Selain pramugari, dari rumah kos bertarif Rp1,3 hingga Rp2,5 juta per bulannya itu, petugas juga menjaring 27 penghuni yang umumnya pekerja kantoran.
Pada operasi yustisi kali ini, yang digelar di kawasan Kecamatan Gambir. Sebanyak 156 pelanggar terjaring. Di Kelurahan Kebon Kelapa sebanyak 63 pelanggar, di Kelurahan Petojo Selatan 51 pelanggar, dan di Kelurahan Petojo Utara 40 pelanggar.
Mereka melanggar Peraturan Daerah (Perda) No 4 Tahun 2004, tentang Pendaftaran penduduk di DKI Jakarta, dan akan disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jumat 15 Oktober 2010 pagi. Denda yang diterapkan Rp 5 juta atau hukuman kurungan 3 bulan. (sj)
• VIVAnews
